Rabu, 01 Agustus 2012

Massa


















Kemarin pagi aku melihat sekumpulan manusia,
mereka saling bertumpuk dalam barisan membawa terik, sayatan, dan kematian.
Ibuku bilang, itu cara mereka menunggu pembagian beras murah
dan dana bantuan tunai.

Tapi aku mulai ragu

Di saat hari mulai siang mereka bergerombol
tertawa dengan iblis dipundak berbisik-bisik.
Tetanggaku bilang, itu cara mereka membelanjakan uangnya.

Dan aku ragu.
Makin petang makin gegap.

Diantaranya membawa kumpulan suara-suara tak bermata,
tak lama berselang, mereka membawa poster-poster protes.
Bapakku bilang, itu cara mereka menjamu pemimpinnya.

Aku kembali ragu.

Tatkala mereka mengenakan kostum diantara terompet-terompet, pecahan kaca kereta, batu, kayu dan siulan.
Kakakku bilang, itu cara mereka menonton klub sepakbola kegemarannya.

Aku mulai gelisah.

Ketika diantara bangunan, mereka berkomplot dengan golok, parang dan kemarahan,
melibas selisih pandang dengan pedang yang berujung razia jenggot,
Tuhanku bilang, itu cara mereka berdoa.

Yang ini membuatku sangat ragu.
Makin petang makin lenyap.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar