"It's all about fun and rockin the sick world!"--Deadeye

Formasi
bertiga ini eksis hingga saat ini tanpa secuil pun perombakan meski
ketiganya berasal dari kabupaten berbeda yang saling berjauhan di
Sumatera Selatan. "Tidak ada tips khusus, untuk saya band itu layakya
keluarga kecil kita, dimana suka duka ditanggung bersama, ada masalah
diselesaikan secara kekeluargaan, saling mendukung dan membimbing tapi
tidak menggurui, dan menempatkan ego di urutan terakhir." tutur Deadeye
perihal bagaimana mempertahankan usia sebuah band, bahkan ketika
kendala-kendala datang dalam wujud waktu luang yang hilang dan
kesibukan yang menjadi padat oleh urusan pekerjaan dan menafkahi
keluarga.
Bermacam panggung menjadi sarana bagi Drop Out
untuk menampilkan karya-karya mereka. Dari panggung lokal bahkan
Nasional. Sejak festival beratmosfer spektakuler berisi manusia-manusia
"normal" yang cuma manggut-manggut kecil mengikuti hentakan musik
dengan wajah tolol, hingga audiens yang jumpalitan liar di panggung
gigs punk. Kedekatan emosional scene grunge dan hardcore punk di Kota
Palembang memungkinkan untuk itu, termasuk persoalan lokasi tongkrongan
dan penggarapan kompilasi bersama yang menjadikan Drop Out tidak
membangun wacana dengan sesama scene grunge semata. Salah satunya bisa
dilihat dari keterlibatan single "Sahabatku, Musuhku" dalam kompilasi
di Kota Palembang, Take Control tahun 2006.
Berbagai band
seluruh penjuru dunia menjadi rujukan bagi Drop Out untuk mendukung
ide-idenya. Sebut saja, untuk di ranah lokal ada Cupumanik, Toilet
Sounds, Freak, Klepto Opera, dan Navicula. Lalu dari negeri di luar
sana ada Sheeter, Pearl Jam, Deftones, Nirvana, Silverchair, Chevelle,
Staind, Puddle Of Mudd, The Ataris, Poison Of The Well, Smashing
Pumpkins, Bush, Weezer, Muse, Finch, Stone Temple Pilot, The Vines, Foo
Fighter, Sonic Youth, GodSmack, 3 Doors Down, Story Of The Year, Tool,
A Perfect Circle, Hole, dan banyak lagi. Drop Out tidak menampik bahwa
Nirvana menjadi figur utama yang mempersatukan mereka bertiga dan
menjadi panutan utamanya. Referensi dari sekian banyak band ini yang
tidak membatasi Drop Out ketika akan menulis lirik, entah itu tentang
perang, ketakutan, kebencian, bunuh diri, anti politik, kebahagiaan,
persahabatan dan keluarga.
Lirik-lirik ini yang bisa kita
temukan pada debut CD Album EP Rasa Sakit yang dirilis 2006 silam dan
dalam CD album Fade In a Away yang rilis pada 2007 lampau. Lirik yang
sama yang akan kita temukan dalam album Drop Out berikutnya yang sedang
dalam proses perekaman yang dikelola secara mandiri, tentunya dengan
tetap bersenang-bersenang dalam upaya menjadi sebuah band yang muda
selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar