Rabu, 01 Agustus 2012
Dayang Mahamurka
Kalau manusia tercipta dari tanah,
maka lumpur tercipta sebagai apa?
Kalau malaikat tak berkelamin,
maka bidadari berupa apa?
Maka hawa-hawa bukan terlahir,
tapi dicetak untuk bersandar pada adam.
Atau beranak pinak
Atau memasak.
Atau terampas menjadi ampas.
Dengan jemari yang retak kutulis sajak ini.
Kusebarkan pada kalian, kaumku yang menangisi kodrat.
Atau kepada kalian yang terjebak dalam jasad laki-laki,
bidadari-bidadari berdada rata yang tergusar oleh jalan-jalan
yang ditentukan oleh kerajaan langit,
kerajaan bumi, kerajaan nilai.
.
Dengan kuku yang terluka kususun sajak ini.
Kupertaruhkan pada kalian, kaumku yang mengutuki kodrat.
Atau kepada kalian yang berjuang sendiri-sendiri diantara
ranjang, seprei, dan noda,
yang tak dinaungi berkah nikmat persenggamaan.
Kusebarkan dan pertaruhkan dengan kemarahan
yang rintih sebagai arus
yang membelah dadamu yang rata, bidadari.
Pertanda datangnya murka pada kita, dayang-dayang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar