Kamis, 02 Agustus 2012
Di Mana Kau Letakkan Puisinya, Perempuan?
Berhentilah menyusupkan lalat ke dalam cangkir kopiku
yang diracik oleh tahi mata demi kejutan pagi hari.
Bahkan mi instan,
yang kini terlalu malu untuk hidang di atas perapian itu,
mulai membuat jengkel atas jejak-jejaknya dilambungku.
Ataukah kau coba-coba meracuniku dengan karat
yang meleleh di tepi-tepi panci
untuk lantas mengumpulkan serdadu semut
yang menggalang aksi protes
menuntut bon gula dari warung tetangga?
Dan perempuan, berhentilah kau cucikan
pakaianku dengan pertaruhan senyumku
yang bercorak kelelaki-lelakian,
tersungging kaku di sudut bibir
ketika mendapati pantatmu menungging
sekembaliku memburuh di pergadaian kodrati.
Serahkan semua beban tugasmu
pada kebesaran lembaga Leasing yang maha agung,
maha penjerat.
Sebuah karya yang telat dikirim kepada kawan-kawan di Pontianak
untuk event Lady Riot Fest 2 beberapa waktu lalu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar