Rabu, 01 Agustus 2012

Every Girl is Riot Grrrl

Akhir 80-an hingga pertengahan 90-an menjadi masa kejayaan musik alternative bagi Olympia dan Seattle yang hanya berkelang jarak 80 kilometer. Lusinan band-band keren lahir di dua kota itu di masa yang sama. Termasuk band-band dari kalangan perempuan. Sebut saja 7 Year Bitch, Brat Mobile, Excuse 17, Sassy Lime, The Frumpies, Fifth Column, Heavens To Beatsy, L7, Bikini Kill, Calamity Jane, Huggy Bear, Adickdid, Emily's Sassy Lime, The Butchies, Sleater-Kinney, Bangs dan termasuk band queercore seperti Team Dresch.

Kekerasan seksual yang seringkali menimpa kalangan perempuan di mosh pits, mendapat perhatian khusus dari kalangan scenester perempuan. Termasuk oleh Riot Grrrl yang tercetus di era ini di Olympia, Washington oleh beberapa perempuan dari scene hardcore/punk yang juga merupakan para editor zine. Dimulai dengan isu-isu ringan seputar seksisme dalam scene, lalu Riot Grrrl berkembang menjadi lebih radikal. Di waktu yang sama, feminisme saat itu hanya menjadi isu di kalangan akademisi dengan bahasa yang rumit dan membentuk batasan-batasan informasi. Riot Grrrl datang tidak hanya membakar batas-batas itu, tapi lebih dari itu, ia menyusup ke dalam keseharian perempuan muda. Ia berhasil menjangkau dengan bahasa yang mudah dipahami. Ia lantas diidolakan. Menjadi semacam panutan bagi kaum perempuan khususnya generasi muda. Para kritisi melihat Riot Grrrl tidak saja sebagai gelombang baru feminisme yang membawa semangat baru termasuk kritik terhadap fashion dan mitologi diet, ia menjadi gerakan yang membawa seni sebagai media perlawanan terhadap segala bentuk dominasi dan otoritas.

Meski tidak segegap di awal kelahirannya yang sempat terselubung oleh ledakan Nirvana yang memalingkan perhatian publik darinya, gerakan ini masih bertahan hingga hari ini. Riot Grrrl yang berada diluar klaim kepemilikan bermitosis tanpa pernah tercatat berapa banyak jumlah dan metode yang mereka gunakan. Mereka menebarkan semangat feminisme hingga kehadapan layar monitor komputermu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar